Anatomi Tubuh

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan alat-alat tubuh.
Beberapa macam jaringan tubuh terkumpul bersama membentuk satu alat.
Kerjasama jaringan-jaringan di dalam suatu alat menghasilkan faal (fungsi)
tertentu.Bahasan-bahasan tentang anatomi tubuh yang diperlukan dalam
menelaah berbagai sistem pada tata kecantikan kulit akan dijelaskan pada
uraian berikut :
A.Postur Tubuh
Postur yang baik merupakanbagian penting dalam pemeliharaandiri.
Membiasakan diri dengan kondisi postur yang baik akan membantu dalam
mencegah berbagai gangguan fisik, sepertikelelahan, memperbaiki
bentuk tubuh, memberi kesan penampilan diri lebih luwes dan tidak kaku.
Disiplin diri merupakan unsur yang menentukan bagi suatu kepribadian
yang tertib, tenang,menyenangkan serta menyehatkan. Berdiri dalam
posisi yang benar akan menjaga otot-otot dan tubuh dalam kondisi yang
baik. Postur yang baik sangat tergantung pada kebiasaan seseorang,
untuk itu hindari : sikap malas, posisi punggung yang membungkuk atau
posisi tubuh yang membuat lekukan pada tulang punggung ketika sedang
bekerja. Saat berjalan harus dibiasakan berdiri dengan benar, berat tubuh
harus terbagi sama rata untuk mendapatkan keseimbangan tubuh.
Gambar 2.1 (halaman 11) memperlihatkan berbagai posisi dan
sikap tubuh :
1.Sikap yang baik saat duduk adalah kepala tegak, dagu ditarik ke
dalam, dada lurus, punggung (bahu) relax, perut ditahan.
2.Sikap yang tidak baik dan kaku.
3.Sikap yang tidak baik dan bungkuk.
4. Sway Back atauLordosis : Kelainan pada tulang belakang membentuk
lengkungan ke depan sehingga punggung lurus dan perut maju ke
depan serta bokong ke belakang.
5.Bahu yang menunduk : Khyposis:Kelainan pada tulang belakang
sehingga terlihat punggung membungkuk.
13

6. Sway back dan bahu yang menunduk : Scoliosis : Kelainan tulang
belakang melengkung ke kiri dan ke kanan sehingga tubuh terlihat
miring ke kiri atau ke kanan.
123456
Gambar 2.1
Berbagai Posisi Tubuh Berdiri
Selain dari sikap tubuh saat berdiri, sikap duduk yang baik pun
penting diperhatikanuntuk mencegah kelelahan pada umumnya dan
ketegangan pada punggung. Sikap duduk yang baik yaitu punggung tegak
dan posisi duduk menekan bagian belakang.
Gambar 2.2 Gambar 2.3
Posisi Duduk yang Salah Posisi Duduk yang Benar
14

Posisi tubuh yang baik pada waktu memungut sesuatu dilakukan dengan
setengah berjongkok dan posisi punggung tidak melengkung.
Cara yang Benar
Cara yang Salah
Gambar 2.4
Posisi Tubuh pada Waktu Memungut Sesuatu
Penggunaan hak sepatu yang tinggi dalam waktu yang lama dan sering
akan menegangkan kaki dan punggung. Hal ini dapat mengakibatkan
perubahan sikap tubuh nampak berat ke depan dan bentuk betis menjadi
kurang bagus.
Gambar 2.6
Gambar 2.5
Posisi Berdiri dengan Hak Sepatu Tinggi
Posisi Berdiri dengan Hak Sepatu Tinggi
yang Salah
yang Benar
15

Penggunaan sepatu dengan tumit yang
rendah dan lebar dapat menopang tubuh,
sehingga keseimbangan tubuh lebih
terjagadan kaki lebih nyaman.
Gambar 2.7
Posisi Berdiri
dengan Hak Sepatu Rendah
B.Sel
Tiap jasad hidup terdiri atas kesatuan-kesatuan yang dikenal sebagai sel.
Sel merupakan kesatuan terkecil jasad hidup. Sel terdiri atas :
1.Protoplasma yaitu zat yang terdapat di dalam dinding sel dan berguna
untuk proses-proses pertukaran zat.
2.Inti sel (nucleus) yang mengatur aktivitas sel, di dalamnya terdapat zat
kromatin yakni sejenis zat yang berguna untuk meneruskan sifat-sifat
jasmaniah makhluk hidup dan mengalami perubahan pada pembagian
sel. Kadang sel tidak berinti sel darah merah dan sel tanduk atau
berinti sel lebih dari satu.
3.Bentuk kutub (sentriol) : bentuk di dekat inti sel, berperan pada
pembagian sel.
Gambar 2
.8
Bentuk Sel Manusia
16

Sel-sel tersebut hidup karena bernafas, menggunakan zat makanan untuk
proses pertukaran zat, tumbuh, bergerak, dan memperbanyak diri.
Sel dapat bertambah banyak secara :
1.Tidak berjenis (aseksual)
a.Pembelahaan langsung atau amitosus, dilihat pada jasad-jasad
bersel satu.
b.Pembelahaan tidak langsung ataumitosis;merupakan cara
ter-penting untuk menambah jaringan dan pertumbuhan. Pada
mitosis pembelahan diawali dengan perubahan-perubahan di
dalam inti sel dengan terbentuknya batang-batang kromosoma
dari kromatin, lalu terbelahnya setiap batang kromosom secara
memanjang dan terbaginya belahan-belahan kromosom merata
menjadi dua bagian, diakhiri dengan protoplasma.
2.Berjenis (seksual)
Pembentukan makhluk baru, yang diawali peristiwa persatuan sel
kelamin betina (sel telur) dengan sel kelamin jantan (sel mani) menjadi
zigot, yang berkembang lanjut secara mitosis.
C.Jaringan-jaringan Tubuh
Sel-sel yang serupa bentuknya dan fungsinya (faalnya) tersusun
menjadi kumpulan sel yang dinamakan jaringan tubuh. Zat perekat antara
sel-sel jaringan tubuh disebut zat interselular (antara sel) atau zat sela.
Jaringan-jaringan tubuh terdiri atas :
1.Jaringan Epitel
Jaringan epitel yaitu jaringan penutup permukaan tubuh dan
permukaan dalam saluran cerna. Jaringan endotel yaitu jaringan yang
melapisi permukaan dalam pembuluh darah, pembuluh-pembuluh
getah bening dan rongga-rongga tubuh.
Beberapa jenis jaringan epitel dapat dilihat pada gambar berikut :
17

Gambar 2.9
Berbagai Bentuk Jaringan Epithel
(Sumber : Campbell et al. 1999)
2.Jaringan Penyambung (Jaringan Ikat)
Jaringan penyambung atau jaringan ikat terdiri atas serabut-serabut
kolagen dan serabut-serabut elastin yang membentuk anyaman.
Jaringan ini berguna untuk menghubungkan jaringan-jaringan lain.
Tergantung dari kepadatan serabut dan perbandingan antara jumlah
serabut kolagen terhadap serabut elastin, maka jaringan penyambung
dapat bersifat padat (simpai sendi),dan longgar (hypodermis).
Jaringan Ikat Longgar Jaringan Ikat Padat
Gambar 2.10
Jenis- Jenis Jaringan Ikat
18

3.Jaringan Lemak
Jaringan lemak merupakan jaringan penyambung khusus yang
bersifat jarang dan mengandung kumpulan sel-sel lemak (liposit) di
dalam sela-sela anyaman. Sel lemak mudah dikenal, sebab
protoplasma sel diganti dengan zat lemak, sehingga inti sel terdorong
ke satu sisi dan sel lemak menyerupai cincin dengan permata
tunggal. Jaringan lemak berguna sebagai isolator (penyekat) dan
peredam tumbukan.Selain itu juga terutama berfungsi sebagai
cadangan energi.
Gambar 2.11
Struktur Jaringan Lemak
4.Jaringan Tulang Rawan
Jaringan tulang rawan : tersifat karena zat interselularnya banyak,
tidak mengandung kalsium, tetapi banyak mengandung zat perekat,
maka mudah dibengkok-bengkokan. Pada tulang rawan, hialian zat
antar sel bersifat setengah tembus cahaya dan tidak berserabut.
Tulang rawan kenyal (elastis) karena mengandung zat antarsel
dengan anyaman serabut-serabut elastis padat. Tulang rawan
berguna sebagai rangka alat-alat tertentu yang bersifat lentur dan
sebagai jaringan penghubung antara ujung-ujung tulang atau sebagai
lapisan peredam pada permukaan ujung-ujung tulang yang saling
berhadapan di suatu sendi.
Gambar 2.12
Jaringan Tulang Rawan
5.Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang yang berhubungan satu
dengan yang lain dengan perantaraan tonjolan-tonjolan protoplasma,
zat interselularnya mengandung garam-garam kalsium, sehingga
tulang keras. Perbandingan tata laksana sel-sel tulang menghasilkan
19

dua jenis tulang yaitu tulang tumpat (mampat) dan tulang mampung.
Tulang tumpat terdiri atas sel-sel tulang yang teratur secara konsentris
dan terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf. Di dalam
tulang mampung, sel-sel tulang tidak teratur tetapi membentuk keping-
keping tulang yang tersusun menjadi balok-balok tulang yang halus.
Gambar 2.13
Bentuk Jaringan Tulang Keras
6.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari tiga macam jaringan otot yakni :
a.Jaringan otot polos yang
terdiri atas sel-sel otot yang
licin dan berbentuk kum-
paran panjang. Otot-otot
polos mengerut dan me-
lemas secara lambat, tidak
dapat dipengaruhi olehke-
hendak kita, karena diper-
sarafiolehsusunan saraf
otonom, dan terdapat pada
alat-alat dalam tubuh
Gambar 2.14
Jaringan Otot Polos
b.Jaringan otot bergaris lintang
(otot lurik) yang memiliki
serabut- serabut otot dengan
garis-garis melintang halus.
Otot-otot demikian mengerut
dan melemas secara cepat,
dapat digerakkan sesuai de-
ngan pola gerak yang dilaku-
kan manusia, membentuk se-
Gambar 2.15
mua otot rangka
Jaringan Otot Lurik
20

c.Jaringan otot jantung memiliki
serabut–serabut yang ber-
bentukgaris lintang, namun
karenadipersarafi oleh susun-
an saraf otonom, makaotot
jantungdapat mengerut dan
melemassecara cepat.
Gambar 2.16
Jaringan Otot Jantung
7.Jaringan Saraf
Jaringan saraf : merupakan kumpulan sel-sel saraf (neuron) dan
berguna untuk mengantarkan dan mengolah rangsang-rangsang. Ada
sel saraf yang ujungnya panjang (neurit) untuk membawa rangsang
dari badan sel ke tepi. Gabungan neurit disebut saraf. Saraf yang
mengantar rangsang dari pusat ke alat-alat disebut saraf penggerak
(motorik), sedangkan saraf yang berguna untuk membawa rangsang
dari alat-alat ke pusat terkenal sebagai saraf perasa (sensorik).
Gambar 2.17
Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
21

8.JaringanDarah
Darah merupakan jaringan yang zat interselularnya cair. Darah
memiliki struktur yang terdiri atas :
a.Bagian yang padat : yaitu sel darah merah (eritrosit) yang
mengandung hemoglobin untuk pertukaran gas, sel darah putih
(leukosit) yang berperan pada pemberantasan kuman-kuman, dan
keping-keping darah (trombosit) yang berguna pada pembekuan
darah.
b.Bagian yang cair berupa plasma darah, yang terdiri atas serum
darah dan zat fibrinogen (untuk pembekuan darah).
Gambar 2.18
Jaringan Darah
Golongan-golongan darah sebagaimana dikemukakan oleh
Landsteiner (1900) bahwa darah manusia dapat dibagi menjadi empat
golongan sehubungan dengan adanya zat tertentu (antiden) di dalam
eritrosit dan beredarnya zat-zat anti (antibody) tertentu di dalam
plasma darah, yaitu :
Kandungan Eritrosit
Golongan Darah Zat Anti dalam Plasma
A Antigen A Zat anti B
B Antigen B Zat anti A
AB Antigen A & B -
O - Zat anti A & B
Tabel 2.1
Golongan Darah
Golongan-golongan darah penting pada pemindahan/ transfusi
darah. Transfusi darah yang tidak sesuai golongannya akan berakibat
penggumpalan (aglutinasi) sel-sel darah merah yang disuntikkan ke
dalam plasma. Golongan AB tidak ada zat antinya di dalam plasma,
maka dapat menerima darah semua golongan (umum). Golongan O
sel-sel darahnya tidak akan menggumpal jika diberikan kepada
siapapun (donor umum), karena tidak mengandung antigen A maupun
antigen B.
22

D.Susunan Otot
Sistem alat gerak aktif terdiri atas otot-otot rangka. Otot-otot ini
semuanya mempunyai asal (origo) dan tempat lekat (insersio) pada
tulang-tulang kerangka, sehingga pada konstraksi (kerutan) atau
pelemasan (relaksasi), otot-otot ini terjadi gerakan-gerakan pada bagian-
bagian kerangka satu terhadap lainnya, seolah-olah sebagai mesin
penggerak kerangka.
Berdasarkan bentuk dan coraknya,ototdigolongkan menjadi : otot
berkepala satu dengan arah serat otot sejajar (Musculus fusiformis), otot
berkepala dua dengan serabut serat otot sejajar (Musculus biceps),otot
berperut dua dengan serabut serat otot sejajar (Musculus biventer), otot
berkepala banyak dengan serat otot datar, otot berperut banyak dengan
sekat-sekat tendo,
Gambar 2.19
Corak dan Bentuk Otot
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
23

Menurut jenisnya otot-otot dapat dibagi menjadi :
1.Otot-otot rangka. Otot rangka berasal dari dan melekat pada tulang,
berguna untuk menggerakkan tulang-tulang satu terhadap yang lain
berupa otot-otot berseran lintang. Pada otot rangka terdiri atas kepala
otot (tempat asal, origo) yakni ujung yang melekat pada tulang dan
pada konstraksi hampir tidak berpindah tempat, empal (perut) otot
yakni bagian tengah otot yang berdaging, ekor otot (tempak lekat,
insersio) yakni ujung yang melekat pada tulang dan konstraksi
berpindah tempat karena bergeraknya tulang. Otot-otot melekat pada
tulang dengan perantaraan urat otot atau tendo.
Gambar 2.20
Otot Rangka dengan contoh Brachialis
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
2.Otot-otot wajah dan kepala. Otot ini berasal dari tulang tengkorak atau
serabut-serabut otot wajah yang lain untuk melekat pada kulit wajah,
menimbulkan perubahan air muka (mimik) dan berupa otot berseran
lintang. Otot-otot wajah dan kepala terdiri atas otot kepala (lapisan
jaringan penyambung padat di bagian atas kepala, otot belakang
kepala dan otot dahi), otot-otot telinga (otot telinga depan, otot
telinga atas, dan otot telinga belakang), otot-otot kelopak mata (otot
pengangkat kelopak mata atas, otot lingkar mata, dan otot pengerut
alis), otot-otot hidung (otot pangkal hidung, otot hidung, otot pelebar
lubang hidung, dan otot penarik sekat hidung), otot-otot mulut (otot
24

pengangkat bibir atas, otot pengangkat bibir atas dan cuping hidung,
otot pipi kecil, otot pengangkat sudut mulut, otot ppi besar, otot
seringai, otot penekan bibir bawah, otot penekan sudut mulut, otot
dagu, otot lingkar mulut dan otot buksinator),dan otot-otot
pengunyah (otot pelipis dan otot kunyah)
Gambar 2.21
Otot Wajah dan Kepala
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
25

3.Otot-otot batang badan yang terdiri atas otot punggung yaitu otot
punggung sejatu atau otot penegak badan, otot dinding depan perut
(otot lurus perut, otot serong luar perut, otot serong dalam perut, otot
lintang perut) dan otot sangkar dada yang terdiri atas otot-otot antar
iga yang mengisi sela-sela antar iga dalam dua lapisan dan turut
berguna untuk mempengaruhi gerakan-gerakan iga, serta
menyempurnakan dinding rongga dada.
Gambar 2.22
Contoh Otot Batang Badan (Otot Punggung)
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
26

4.Otot-otot leher. Otot-otot leher terdiri atas otot leher depan yang
terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah atau
pangkal tenggorok, otot-otot ini penting untuk gerakan-gerakan kepala
dan leher, serta untuk gerakan pangkal tenggorok dan tulang lidah
sewaktu menelan; otot leher lainnya yang terletak di depan dan di sisi
tulang belakang bagian leher, serta untuk sebagian melekat pada iga-
iga teratas.
Gambar 2.23
Otot– Otot Leher
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
5.Otot-otot anggota badan atas. Otot ini terdiri atas : (a) otot-otot bahu
atau sendi bahu, (b) otot-otot pangkal lengan atas, (c) otot-otot lengan
atas yang terdiri atas otot-otot ketul (fleksor) yakni otot bisep
27

(berkepala dua) lengan atas, otot lengan atas (otot brakial), dan otot
belikat-lengan atas (otot korakkobrakial), dan otot-otot kedang
(ekstensor) lengan bawah yang terdapat di sebelah belakang lengan
atas (otot trisep/berkepala tiga), (d) otot-ototlengan bawah yang terdiri
atas otot-otot ketul, otot-otot kedang lateral dan otot-otot kedang. (e)
otot-otot tangan pendek terdiri atas otot-otot jantung ibu jari, otot-otot
jantung kelingking dan otot-otot tengah tangan.
Gambar2.24
Otot– Otot Anggota Badan Atas
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
6.Otot-otot anggota badan bawah. Otot ini terdiri atas beberapa
kelompok sebagai berikut : (a) otot-otot panggul (otot-otot pagkal paha
dan otot-otot panggul dalam), (b) otot-otot tungkai atas yang terdiri dari
28

otot kedang yang terletak di sebelah depan paha yakni otot
kuadrisep/berkepala empat paha dan otot silang paha, otot-otot ketul
yang terdapat di sebelah belakang tungkai atas dan terdiri atas otot
bisep paha, otot separoh urat dan otot separoh selaput; serta otot-otot
paha sebelah medial yang terdiri atas 3 otot aduktor, otot ramping dan
otot sisir. (c) otot-otot tungkai bawah yang terdiri dari 4 kelompok yaitu
(a) otot-otot kedang tungkai bawah yang terltak di sebelah depan
tungkai bawah, (b) otot-otot sisi betis yang terdapat pada bagian
lateral tungkai bawah dan mengangkat sisi luar kaki di sendi loncat, (c)
otot-otot betis berkepala tiga, dan (d) otot-otot ketul dalam tungkai
bawah. Berikut adalah contoh beberapa jenis otot yang ada pada
tubuh manusia :
Gambar 2.25– 2.26
Otot– Otot AnggotaBadan Bawah (Bag. Belakang dan Depan)
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
29

E.Rangka
Rangka atau kerangka merupakan himpunan beberapa macam tulang.
Rangka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1.Penegak dan pemberi bentuk pada tubuh,
2.Tempat asal dan tempat lekat otot-otot rangka,
3.Alat untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke lain tempat dengan
bantuan otot-otot rangka (lokomosi),
4.Pelindung alat-alat yang lunak, seperti susunan saraf pusat, alat-alat
dalam dada, alat-alat dalam perut dan panggul.
5.Tempat pembuatan sel-sel darah,
6.Tempat penyimpanan cadangan lemak.
Kerangka dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut :
1.Tengkorak
Tulang tengkorak terdiri atas tengkorak otak yang dibentuk oleh 1
tulang dahi, 2 tulang ubun-ubun, 1 tulang belakang kepala, 2 tulang
pelipis, 1 tulang banji, dan 1 tulang tapisan dan tengkorak wajah
yang terdiri atas 2 tulang air mata, 2 tulang hidung, 2 tulang anak
hidung (kerang hidung), 1 tulang sekat rongga hidung, 2 tulang pipi, 2
tulang langitan, dan 1 tulang rahang bawah.
Gambar 2.27
Skema Tengkorak Manusia Dilihat dari Samping
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
30

Gambar 2.28
Skema Tengkorak Manusia Dilihat dari Depan
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
2.Tulang-tulang batang badan.
Tulang batang badan terdiri atas : (1) Tulang belakang yang
merupakan suatu tiang yang beruas, dibentuk oleh 7 ruas tulang
belakang bagian leher, 12 ruas tulang belakang bagian dada, 5 ruas
tulang belakang bagian pinggang, 5 ruas tulang belakang bagian
kelangkang, dan 3-4 ruas tulang belakang bagian tungging. Tiap ruas
tulang belakang terdiri atas sebuah badan ruas dan sebuah lengkung
ruas. Antara dua badan ruas yang berdekatan terdapat satu cakram
antar ruas berupa bantalan yang kenyal yang memungkinkan ruas-
ruas tulang belakang bergerak satu terhadap yang lain, dan bersama
dengan ikat-ikat yang menghubungkan badan-badan ruas di sebelah
depandan elakang, membuat tulang-tulang belakang menjadi lentur.
31

Tulang belakangbagian leher dan pinggang mencembung ke depan
(kayang atau lordosis), sedangkan di bagian dada dan kelangkang,
tulang belakang mencembung ke belakang (bungkuk atau kifosis).
(2) Tulang-tulang rangka dada yang terdiri atas 1 tulang dada, dan
12 pasang iga, yakni 7 pasang iga sejati yang berhubungan langsung
dengantulang dada di sebelah depan dengan perantaraan rawan iga,
3 pasang iga tidak sejati yang melekat pada tulang dada dengan
perantaraan lengkung uga-uga yang juga berdasarkan atas tulang
rawan, dan 2 pasang iga melayang yang tidak berhubungan dengan
tulang dada, tetapi ujung-ujungnya berakhir bebas. Secara umum
setiap iga merupakan sebuah lajur tulang yang melengkung dalam
3 arah. Bentuk iga demikian menjadikan rangka dada menyerupai
sangkar yang kokoh guna melindungi alat-alat dalam dada, dan alat-
alat dalam perut sebelah atas.
3.Tulang-tulang rangka anggota-anggota badan
Tulang rangka anggota badan terdiri atas tulang rangka anggota
badan bagian atas dantulang rangka anggota badan bagian bawah.
Tulang rangka anggota badan bagian atas meliputi :
1)tulang-tulanggelang bahu,yaknitulang selangka dantulang
belikat. Tulang selangka berbentuk menyerupai huruf S,
sedangkan tulang belikat berbentuk segi tiga yang gepeng. Tulang
selangka berhubungan secara bersendi dengan tulang dada di
sebelah meial, dan dengan tulang belikat di sebelah lateral. Pada
ujung lateral tulang belikat terdapat suatu mangkok sendi, tempat
kepala tulang lengan atas berhubungan
2)tulang lengan atas (humerus),
3)tulang-tulanglengan bawah yangterdiriatastulang
pengumpil (radius) dan tulang hasta (ulna) yang saling
berhubungan di sebelah atas dan bawah secara bersendi,
sehingga tulang pengumpil dapat mengadakan gerakan rotasi
terhadap tulang hasta. Ujung atas tulang pengumpil dan ujung atas
tulang hasta berhubungan secara bersendi dengan ujung bawah
tulang lengan atas, sedangkan ujung bawah tulang pengumpil
bersendi dengan tulang-tulang pangkal tangan
4)tulang-tulang rangka tangan yang terdiri atas dua baris dari
masing-masing empat tulang pangkal lengan, 5 tulang tengah
tangan, dan ruas-ruas kelima jari tangan. Setiap jari terdiri atas 3
ruas jari kecuali ibu jari yang terdiri atas dua ruas.
32

Gambar 2.29
Susunan Kerangka Manusia
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
33

4.Sendi
Tulang-tulang dihubungkan satu dengan yang lain dengan
perantaraan sendi. Sendi menurut sifat hubungannya dapat dibedakan
menjadi :
1)Sendi mati, terletak di antara kedua ujung tulang yang
berhadapan. Karena terdapat jaringan hingga tidak mungkin
kedua tulang digerakkan satu terhadap yang lain misalnya antara
tulang-tulang tengkorak.
2)Sendi kaku yang terletak di antara kedua ujung tulang yang
berhadapan dan tidak terdapat jaringan, namun tidak mungkin
atau sedikit saja kedua tulang dapat digerakkan satu terhadap
lainnya. Ini terjadi karena benjolan-benjolan pada permukaan
tulang yang lain, misalnya dapat dilihat pada hubungan antara
tulang usus dengan tulang kelangkang.
3)Sendi gerak yang merupakan sendi sejati, karena memungkinkan
terjadinya gerak-gerak antara kedua ujung tulang yang
berhadapan. Gerak yang terjadi : gerak satu arah yaitu sendi
engsel dan sendi kisar, gerak dua arah yaitu sendi telur dan sendi
pelana, gerak tiga arah yaitu sendi peluru dan sendi buah pala.
Bagian-bagian tulang yang bertemu dalam suatu sendi disaluti
oleh selapis rawan sendi dan dibungkus di sebelah luar oleh simpai
sendi yang membatasi rongga sendi di sebelah dalamnya. Simpai
sendi harus cukup luas untuk memungkinkan gerakan pada sendi.
Pada setiap gerakan sebagian simpai sendi akan tertarik tegang,
sedangkan pada sisi yang bertentangan akan terjai lipatan.
Berkat serat-serat otot di sekitar simpai sendi, lipatan-lipatan
tertarik ke luar, sehingga tidak terjepit antara bagian-bagian tulang
yang membentuk sendi. Bentuk permukaan sendi dapat cembung atau
cekung seperti torak, luasnyasimpai sendi dan adanya ikat-ikat
(ligament) di sekitar sendi menentukan keleluasaan dan arah gerak
dalam sebuah sendi.
Ikat-ikat adalah jaringan ikat padat, berbentuk seperi tali, dan
berfungsi untuk menghubungkan tulang-tulang, memperkuat sendi-
sendi atau untuk menetapkan (fiksasi) sesuatu alat pada tempatnya,
oleh karena itu, ikat-ikat memiliki daya tahan yang amat besar
terhadap tarikan. Ikat-ikat menyerupai urat otot dan terdiri atas berkas-
berkas serat kalogen padat yang terhimpun bersatu secara sejajar
oleh jaringan ikat jarang.
34

Gambar 2.30
Berbagai Jenis Sendi
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
Gambar 2.31
Pola Pergerakan Sendi
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
35

F.SistemPeredaran Darah
Alat-alat yang berguna untuk peredaran darah adalah :
1.Jantung, yang merupakan pompa untuk susunan ini,
2.Pembuluh-pembuluh nadi (arteri),
3.Pembuluh-pembuluh balik (vena).
Jantung terletak di sebelah kiri rongga dada, kira-kira sebesar tinju,
terdiri atas belahan kanan dan belahan kiri. Tiap belahan dibentuk oleh
satu serambi dan satu bilik. Antara serambi dan bilik terdapat katup yang
mencegah mengalirnya kembali darah dari bilik ke serambi. Darah dari
paru-paru diantar ke dalam serambi kiri, lalu mengalir ke dalam bilik kiri.
Sewaktu bilik kiri menguncup darah didorong ke luar, dan masuk ke dalam
batang nadi (aorta) untuk diantar ke seluruh tubuh. Darah ini mengandung
banyak oksigen untuk dimanfaatkan di jaringan-jaringan tubuh.
Gambar 2.32
Jantung Tampak Muka
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
Gambar 2.33
Irisan Jantung
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
36

Darah yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh mengandung
banyak karbondioksida, diantar kembali ke jantung melalui pembuluh
pembuluh balik yang akhirnya terkumpul menjadi batang pembuluh balik
bawah dan atas, yang bermuara ke dalam serambi kanan. Dari serambi
kanan darah mengalir ke dalam bilik kanan, lalu dipompa ke dalam
pembuluh nadi paru-paru untuk dibawa ke paru-paru.
Urutan kegiatan jantung adalah:
1.Kedua serambi menguncup, kedua bilik mengembang, darah masuk
ke dalam bilik.
2.Kedua bilik menguncup, kedua serambi mengembang, darah
meninggalkan bilik ke dalam pembuluh nadi.
3.Kedua serambi dan kedua bilik beristirahat sebentar, lalu mulai dari
permulaan.
Peredaran darah manusia merupakan:
1.Suatu susunan peredaran tertutup
2.Susunan peredaran rangkap yaitu
a.dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi :
peredaran darah kecil, berguna untuk oksigenisasi darah dan
b.dari jantung ke deluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung :
peredaran darah besar, berguna untuk membawa oksigen ke
jaringan-jaringan tubuh mengangkat karbondioksida dari jaringan-
jaringan.
37

Berikut adalah visualisasi sistem aliran darah manusia
Gambar 2.34
Skema Aliran Darah
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
38

G.Sistem Pernafasan
Pernafasan berguna untuk pertukaran gas oksigen dan karbon-dioksida.
Pada pernafasan dapat dibedakan dalam dua tahap yaitu :
1.Tahap menarik nafas : hawa udara disedot ke dalam paru-paru karena
meluasnya rongga dada.
2.Tahap mengeluarkan nafas : hawa di dalam paru-paru di desak ke luar
karena menyempitnya rongga dada.
Sistem pernapasan terdiri atas dua perangkat alat yaitu :
1.
Susunan pengantar udara :
a.Rongga hidung
Rongga hidung merupakan bagian pertamadarisistem
pernapasan yang berhubungan dengan dunia luar melalui lubang
hidung luar. Rongga hidung, sesuai dengan adanya lobang hidung,
terdiri atas dua bagian yang disekat oleh rongga hidung.
Dari dinding lateral rongga hidung kerang-kerang hidung
membagi setiap belah rongga hidung embentuk tiga pasang lorong
hidung. Seluruh dinding rongga hidung dan kerang-kerang hidung
dilapisi selaput lendir hidung kecuali bagian tepat di belakang
lubang hidung luar. Sewaktu melalui lorong-korong hidung, udara
pernapasanmengalami pemanasan dan sampai batas tertentu
dibebaskandari debu yang masuk ke rongga hidung.
Lorong-lorong hidung bagian belakang berhubungan melalui
dua corong (choanae) rongga hidung ke dalam tekak. Rongga
hidung juga berhubungan dengan beberapa rongga di samping
hidung (sinus paranasales) yang terdapat di tulang dahi, tulang
rahang atas, tulang baji, dan tulang tapisan.
b.Tekak (pharynx)
Tekak adalah suatu ruangan yang terdapat di belakang rongga
hidung dan rongga mulut, dan merupakan peralihan kedua rongga
tersebut. Ke bawah tekak bersambungan dengan kerongkongan
(oesophagus), dan melalui pangkal tenggorok (larynx) dengan
tenggorok (trachea). Jalan udara dari rongga hidung ke pangkal
tenggorok dan jalan makanan dari rongga mulut ke kerongkongan
bersilang dalam tekak.
c.Pangkal tenggorok (larynx)
Ke dalam tekak bagian bawah menonjol masuk panggkal
tenggorok dari depan. Pangkal tenggorok terdiri atas beberapa
tulang rawan yang kesemuanya membatasi rongga pangkal
tenggorok. Hubungannya dengan tekak terjadi melalui satu lubang
39

yang menghadap ke atas bekalang. Di bagian tengah rongga
pangkal tenggorok terdapat dua pasang lipatan mendatar yang
menonjol ke dalam dari dinding lateral, yakni pita suara palsu dan
pita suara sejati. Ke bawah rongga pangkal tenggorok
berhubungan dengan tenggorok.
d.Tenggorok (trachea)
Tenggorok berupa pipa yang panjangnya lebih kurang 12 cm. Pipa
ini diperkuat oleh satu kerangka yang terdiri atascincin-cincin
tulang rawan. Cincin-cincin ini tidak sempurna, karena di sebelah
belakang terbuka, sehingga dinding belakang tenggorok hanya
dibentuk oleh selapis jaringan penyambung yang lunak.
Dinding dalamtenggorokdilapisi selaput lendirdengan
kelenjar-kelenjar lendir dan dilengkapidenganotot-otot polos.
Setelah tenggorok memasuki rongga dada, bangunan tersebut
bercabang dua, membentuk cabang tenggorok (bronchus) kanan
dan kiri.
Tenggorok terdiri atas cabang tenggorokatau bronchus,
anak tenggorokatau bronchiolus,serta ranting tenggorokatau
bronchiolusrespiratorius. Cabang-cabang tenggorok kanan dan
kiri akanmemasuki paru-paru, lalu bercabang-cabang menjadi
pipa-pipa yang berangsur menjadi makin sempit, sehingga
membentuk anak tenggorok yang bercabang-cabang lagi menjadi
pipa-pipa tersempit. Pipa-pipa ini dikenal sebagai ranting
tenggorok. Ranting-ranting tenggorok berhubungan denganunsur-
unsur yang berguna untuk pertukaran gas, yakni saluran-saluran
gelembung (ductus alveolares).
e.Paru-paru
Paru-paru kanan dan kiri terletak di dalam rongga dada. Tiap paru
mempunyai tiga bidang yaitu : bidang yang menghadap ke arah
iga, bidang yang menghadap ke arah sekat rongga badan, dan
bidang medial. Pada medial terdapat tampuk paru-paru(hilus
pulmonis), tempat masuknya cabang tenggorok, pembuluh darah
dan getah bening serta saraf-saraf.
Paru kanan mempunyai tiga baga (lobus), sedangkan paru
bagiankiri hanya memiliki dua baga. Setiap baga terbagi menjadi
segmen-segmen yang masing-masing diperlengkapi dengan satu
cabang bronchus.
Seluruh permukaan luar paru-paru kanan dan kiri ditutup oleh
satu selaput yang disebut pleura. Pada tampuk paru-paru selaput
ini beralih ke dinding rongga dada, sehingga kini juga melapisi
permukaan dalam rongga dada dan sekat rongga badan. Dengan
demikianparu-paruyang terselubung oleh pleura sebenarnya
40

hanya berupa celah sempit yang berisi sedikit cairan untuk
membasahi permukaan-permukaan pleura yang bersentuhan, dan
mengurangi gesekan sewaktu pernapasan. Rongga pleura tidak
mengandung hawa, tekanan di dalamnya adalah negatif. Kedua
rongga pleura di sebelah kanan dan kiri tidak saling berhubungan.
Gambar 2.35
Organ-Organ Pernafasan Manusia
2.
Mekanisme pernapasan.
Mekanisme pernapasan terdiri atas :
a.Pernapasan jaringan – pernapasan paru-paru.
Tubuh senantiasa membutuhkan oksigen untuk dapat melakukan
danmelangsungkanmetabolisma,yang mana pada proses ini
dihasilkan karbon dioksida yang tidak berguna bagi tubuh.
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam jaringan-jaringan
tubuh disebut pernapasan jaringan. Proses ini berlangsung dengan
bantuan enzim-enzim pernapasan dan zat-zat lain. Oksigen yang
diperlukan untuk proses tersebut diambil dari darah, sekaligus
karbon dioksida yang tidak diperlukan ditukar ke dalam darah.
41

Untuk menjamin kelangsungan proses tadi, kadar oksigen
dan karbon dioksida harus dipertahankan pada taraf tertentu.
Proses tersebut hanya terjadi jika Oksigen dalam darah secara
teratur ditambah, danKarbon dioksida disingirkan dari darah.
Prosesini berlangsung terus menerus di dalam paru-paru dan
disebut denganpernapasan paru-paru.
b.Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida.
PengangkutanOksigen dan Karbon dioksida dalam darah terjadi
berkat zat haemoglobin dalam eritrosit. Di dalam paru-paru kadar
Oksigen dalam darah sangat tinggi, sebagian besar Oksigen ini
terikat pada hemoglobin, membentuk senyawa oksihemoglobin.
Dalam jaringan-jaringan tubuh oksihemoglobin melepaskan
Oksigen,kemudian haemoglobin mengikat Karbon dioksida yang
berlebihan dalam cairan jaringan tubuh, membentuk karbon
dioksida haemoglobin yang terdapat dalam darah yang beredar
dalam pembuluh-pembuluh balik. Dalam lingkungan yang kaya
akan Oksigen di paru-paru,Karbon dioksida diuraikan dari
hemoglobin dan siap untuk mengikat oksigen.
c. Inspirasi dan ekspirasi.
Pernapasan adalah proses ritmis yang terdiri atas dua tahap, yaitu
inspirasi (penarikan napas) dan ekspirasi (pengeluaran napas).
Inspirasi terjadi dengan mengembungkan rangka dan rongga dada
melalui keaktifan otot-otot pernapasan yang mengangkat iga-iga,
hingga melapangkan rongga dada. Dengan kontraksi, sekat
rongga badan yang membuat ukuran atas-bawah rongga dada
menjadi lebih besar. Dengan membesarnya rongga dada, tekanan
negatif di dalam rongga pleura akan bertambah dan paru-paru ikut
mengembang, sehingga tekanan udara di dalamnya menurun
sampai di bawah tekanan udara luar. Udara luar tersedot masuk
melalui susunan pengantar udara.
Setelah inspirasi, maka berlangsung ekspirasi. Pada
proses ekspirasi, karena keaktifan otot-otot pernapasan menarik
iga-iga ke bawah dan melemasnya sekat rongga badan, rongga
dada menjadi lebih kecil. Isi rongga dada berkurang, paru-paru
mengalami kompresi, sehingga tekanan udara di dalamnya
melampaui tekanan udara luar, dan hawa yang terdapat di dalam
paru-paru didesak ke luar.
Biasanya pembesaran-penyempitan rangka dada dan
konstraksi-relaksasi sekat rongga badan pada pernapasan ber-
langsung bersama, tetapi pada perempuan peranan pembesaran-
penyempitan rongga dada lebih banyak, disebabkan perubahan-
perubahan rangka dada. Cara pernapasan ini disebut pernapasan
42

dada (pernapasan kostal). Pada laki-laki pembesaran-penyempitan
rongga dada terutama terjadi karena kontraksi-relaksasi sekat
rongga badan. Karena diafragma ini diikuti dengan gerakan-
gerakan dinding depan perut ke muka (pada inspirasi) dan ke
belakang (pada ekspirasi, maka tipe pernapasan ini disebut
pernapasan perut (pernapasan abdominal)
Perubahan volume rongga dapat terjadi karena :
a.Perubahan rangka dada (pengangkatan/penurunan iga-iga)
seperti terjadi pada pernafasan dada;
b.Terjadi kerutan/melemasnya sekat rongga badan (diagfragma),
seperti terjadi pada pernafasan perut.
H.Sistem Pencernaan
Gambar 2.36
Skema Sistem Pencernaan
43

Alat-alat susunan cerna terdiri atas :
1. Mulut
Di dalam mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri, lalu digilas
oleh geraham. Pada proses-proses tersebut lidah sangat berperan,
karena mengatur penempatan makanan di antara geraham. Dengan
demikian makanan mengalami pencernaan secara mekanis.
Gigi geligi manusia dewasa terdiri atas delapan gigi seri, empat
gigi taring, delapan gigi geraham depan dan dua belas gigi geraham
belakang.
Susunan gigi terdiri atas:
a.Puncak gigi, yang dilapisi email gigi;
b.Leher gigi, bagian antara puncak gigi dan bagian gigi yang
tertanam;
c.Akar gigi, bagian yang tertanam di dalam ceruk-ceruk gigi rahang
dan dilapisi semen gigi.
Gambar 2.37
Penampang dan Visualisasi Rongga Mulut
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
44

Bagian dalam gigi adalah tulang gigi (dentin), sedangkan
di tengah dentinterdapat rongga, yakni rongga pipa yang berisikan
pembuluh-pembuluh darah dan saraf gigi. Sewaktu makanan digilas
terjadi pula penyampuran dengan air liur, yang dihasilkan oleh tiga
pasang kelenjar ludah. Dengan demikian makanan menjadi licin dan
dengan mudah didorong oleh lidah ke belakang ke dalam
kerongkongan. Ludah mengandung air, lendir dan enzim ptialin. Ptialin
berguna untuk menguraikan zat pati menjadi gula rangkap.
Pencernaan makanan dengan bantuan enzim disebut
perncernaan secara kimiawi.
Gambar 2.38
Penampang Gigi
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
45

2.Kerongkongan
Kerongkongan terdapat di antara tenggorok dan tulang belakang. Di
dalam kerongkongan makanan didorong ke lambung dengan gerakan
peristaltik.
3.Lambung
Lambung merupakan satu kantung di dalam rongga perut, tepat di
bawah sekat rongga badan (diagfragma), agak ke sebelah kiri.
Di dalam lambung makanan mengalami pencernaan lebih lanjut,
karena dicampur dengan getah lambung.
Getah lambung mengandung:
a.Asam klorida (HCl), untuk mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
b.Pepsinogen, suatu zat yang asam kloroda diubah menjadi pepsin,
enzim untuk menguraikan protein menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dan terkenal sebagai peptone.
c.Rennin atau kimosin, enzim untuk mengendapkan susu menjadi
kasein.
d.Lipase, enzim untuk menguraikan zat lemak.
e.Lendir
Dari lambung makanan yang berupa bubur masuk ke dalam usus
halus.
4.Usus halus
Usus halus terdiri atas ; usus duabelas jari, pangkal usus halus dan
ujung usus halus.
Ke dalam usus dua belas jari bermuara saluran yang berasal dari
kandung empedu dan saluran dari kelenjar ludah perut. Empedu
berguna untuk membagi lemak menjadi butir-butir halus. Getah
kelenjar ludah perut mengandung amylase untuk menguraikan gula
rangkap menjadi gula sederhana, tripsin untuk mengubah peptone
menjadi asam-asam amino dan lipase untuk memecahkan lemak
menjadi gliserol dan asam lemak.
Di dalam ujung usus halus sari makanan diserap melalui dinding
jonjot-jonjot usus halus: larutan gula sederhana, asam amino, vitamin
dan mineral diserap ke dalam darah, sedangkan hasil pemecahan zat
lemak disalurkan ke dalam pembuluh-pembuluh kil (chyle vessels),
selanjutnyasisa makanan masuk ke dalam usus besar.
46

5.Usus besar
Usus besar terdiri atas usus buntu dengan umbai cacingnya, usus
besar naik, usus besar melintang dan usus besar turun. Sisa makanan
di usus besar dikentalkan. Bagian terakhir usus besar disebut pelepas
dan muaranya adalah dubur.
6. Hati.
Hati terdapat di sebelah kanan rongga perut, tepat di bawah sekat
rongga badan dan terdiri atas bagian kanan dan bagian kiri.
Hati adalah alat yang sangat penting, karena antara lain:
-Membuat empedu.
-Merupakan tempat penyimpanan zat glikogen (hidrat arang).
-Merupakan depot darah.
-Memunahkan racun-racun, baik yang dibentuk tubuh pada
pertukatan zat, maupun racun yang berasal dari luar tubuh.
-Membuat zat putih telur yang dibutuhkan oleh tubuh, di antaranya
fibrinogen yang berguna untuk pembekuan darah.
7.Kelenjar ludah perut
Kelenjar ludah perut terdiri atas dua bagian yaitu :
a.Bagian yang bersaluran, yang memebuat getah pencernaan. Getah
pencernaan kelenjar ludah perut mengandung amylase, tripsin dan
lipase.
b.Bagian yangtidak bersaluran berupa kelompok-kelompok sel yang
di- sebut sebagai pulau-pulau Langerhans. Getahnya adalah
hormon insulin, yang diserap langsung ke dalam darah dan
berguna pada proses pertukaran zat hidrat arang.
Gambar 2.39
Beberapa Alat Pencernaan
47

I.Sistem Syaraf
Susunan syaraf terdiri atas :
1.Susunansarap pusat mencakup otak besar yang terdapatdi dalam
tengkorak, merupakan pusat ingatan, kesadaran, kehendak, dan alat
koordinasi tertinggi, otak kecil yang terletak di bawah otak besar di
bagian belakang rongga tengkorak, yang berfungsi mengatur aktivitas
otot-otot sehubungan dengan keseimbangan badan, dan batang otak
yang menghubungkan otak besar, otak kecil dengan sumsum tulang
belakang yang terletak memanjang di dalam tulang belakang. Batang
otak terdiri atas otak antara, otak tengah dan sumsum lanjutan. Di
dalam batang otak terdapat kelompok-kelompok sel saraf yang
merupakan pusat-pusat saraf otak dan pusat yang mengatur berbagai
proses seperti pernapasan, denyut jantung, suhu badan, dsb.
2.Susunan saraf tepi yang terdiri atas 12 pasang saraf otak, yakni saraf-
saraf yang keluar dari/masuk ke batng otak dan otak besar; 31-33
pasang saraf sumsum belakang (saraf spinal) yang berasal dan
menuju ke sumsum bekalang.
3.Susunan saraf otonom yang sebagian terdapat di dalam susunan
saraf pusat dan sebagian mengikuti susunan saraf tepi. Saraf otonom
terdiri dari susunan ortosimpatik dan susunan parasimpatik
Gambar 2.40
Anatomi Otak
48

J.Sistem Panca Indera
Susunan panca indera yangberguna untuk mengenali dunia luar,terdiri
atasberbagai organ, yaitu:
1.Organ Penglihatan
Alat tepi (perifer) untuk melihat adalah mata. Mata berguna sebagai
kamera yang menerima cahaya. Pada selaput jala (retina) terbentuk
pola gambar yang diubah menjadi rangsang pengihat, lalu diteruskan
melalui saraf otak II (nervus opticus) ke otak besar untuk dikenal.
Gambar 2.41
Skema Indera Penglihatan
Gambar 2.42
Posisi Bola Mata pada Tulang Tengkorak
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
49

2.Organ Pendengaran (Telinga)
Susunan pendengar terdiri atas : telinga bagian luar, telinga bagian
tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri atas daun
telinga, lubang dan liang telinga, serta gendangan yang berguna untuk
membawa getaran-getaran bunyi.
Telinga tengah merupakan bagian pengantar getaran bunyi dan
terdiri atas rongga gendangan dengan tiga tulang pendengar di
dalamnya (martil, andasan dan sanggurdi). Rongga gendangan
berhubungan dengan rongga hidung melalui saluran eustachius.
Telinga bagian dalam adalah penerima rangsang pendengar
dan berupa rumah siput. Rumah siput merupakan sebagian sesatan
(labirin) yang dibentuk oleh tiga saluran setengah lingkaran, rumah
siput, utrikulus dan sakulus. Getaran bunyi menimbulkan getaran
gendangan dan getaran ini diteruskan oleh tulang-tulang pendengar
ke bagian rumah siput yang tertutup selaput, sehingga cairan
endolimfe di dalam rumah siput turut bergetar. Ini merangsang ujung-
ujung saraf pendengar di dalam rumah siput dan rangsang-rangsang
tadi diteruskan melalui saraf otak VIII ke susunan saraf pusat untuk
disadari dan dikenal.
Utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran
berguna untuk mengenal sikap kepala dan perubahan sikap kepala
sehubungan dengan keseimbangan badan.
Gambar 2.43
Skema Indera Pendengaran
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
50

3.OrganPenciuman (hidung)
Di bagian atas rongga hidung dan sekat rongga hidung terdapat
saluran lendir khusus yang disebut selaput lendir penghirup, karena di
dalamnya terdapat sel-sel istimewa untuk menerima bau-bauan yang
menimbulkan rangsang pada sel-sel tersebut. Rangsang-rangsang ini
diteruskan ke otak besar melalui serabut-serabut saraf otak I (nervus
olfaktorius), dimanasaraf otak I berupa benang-benang halus yang
menembus tulang tapisan untuk mencapai otak besar.
Gambar 2.44
Penampang Hidung & Tenggorokan
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
51

4.Organ Pengecap (lidah)
Organ pengecap adalah alat yang berguna untuk mengecapcita rasa,
yaitu lidah. Permukaan lidah bagian atas, memilikiselaputlendir yang
memperlihatkan kelompok-kelompok sel epitel,dikenal sebagai
kuncup-kuncup pengecap. Rangsangan-rangsanganrasayang
timbul di kuncup pengecap diteruskan melalui serabut-serabut saraf
ke susunansaraf pusat untuk disadari.
Fungsi kuncup-kuncup pengecap yaitu : ujung lidah terutama
menentukan rasa manis dan asin, pertengahan pangkal lidah
mengenyam rasa pahit, dan pinggiran lidah rasa asam.
Gambar 2.45
Penampang Indera Pengecap (Lidah)
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
52

K.Kuku
Kuku berupa lempeng tanduk yang menutupi ruas akhir jari-jari tangan
dan kaki.Bagian-bagian kuku dan bangunan-bangunan di sekitar kuku
adalah :
1.Lempeng kuku atau Margo Liber
2.Akar kuku, bagian kuku yang terdapat di bawah lipatan kuku yang
membentuk kutikula, pertumbuhan kuku terjadi di bagian akar kuku
yangdisebut MatriksUnguis
3.Bulan sabit (lunula)
4.Selaput kuku (kutikula atau eponikium) : pinggiran lipatan kulit yang
menutupi akar kuku
5.Tanggul kuku (paronikium) atau nail wall
6.palungan kuku (nail bed)
7.alur kuku : alur yang terdapat antara gligi kuku dan badan kuku,
8. hiponikium lipatan kulit di bawah sisi lepas kuku
Gambar 2.46
Bagian-Bagian Kuku Jari Tangan
(Sumber : Frank H. Netter : 2006)
53